Cerita Sex Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 2

Cerita Sex Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 2 - Anton sangat terpukul. Membayangkan istrinya Dessy mendesah serta merintih mendapatkan kenikmatan birahi dari Tory dan Pedro. Hatinya langsung ciut.

Yo, ambil minuman itu lagi. Kita buat mereka lebih galak lagi?, terdengar Tory menyuruh Pedro. Kata-kata Tory itu menjadi pikiran Anton maupun Dessy. Minuman apa itu? Bikin gilak lagi? Apakah hal itu yang membuat mereka demikian panas birahinya saat memasuki peraduan setelah makan malam tadi. Mungkinkah Pedro dan Tory memasukkan obat perangsang seks pada makan malam mereka tadi.

Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 2


Tak lama kemudian Pedro balik dengan sebotol cairan berwarna kuning bening. Pertama-tama pada Anton. Tangan Tory memegangi kepala dan membuka sumpal mulut Anton yang langsung panik ketakutan.


Cerita Sex Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 2


Kemudian Pedro menjejalkan mulut botol ke mulut Anton dan memaksakan untuk minum. Ketika Anton berusaha menolak dengan cara memalingkan wajahnya, Tory memeganginya dan membekap hidungnya. Karena tersedak Anton terpaksa menelan cairan dari botol itu. Dia merasakan asin dan pesing. Jangan-jangan air kencing mereka ini. Dengan cara yang sama cairan itu juga dijejalkan pula pada mulut Dessy.

Nahhhh, bapak dan ibu, jangan khawatir… Itu adalah minuman demi kesehatan pak Anton yang tampan dan bu Dessy yang jelita…, sebentar lagi bapak dan ibu pasti akan semakin segar, ha, ha, ha….

Beberapa saat kemudian, pasangan pengentin itu merasakan dunia seakan berputar-putar. Pandangan matanya mengabur. Jantungnya berdegup lebih kencang. Dessy merasakan darahnya memanas. Dan gambaran batang kemaluan Pedro serta Tory yang luar biasa itu semakin mendekat.

Dia merasakan seakan-akan ujung-ujung  kemaluan mereka menyentuh gerbang bibir vaginanya. Dia merasakan rangsangan birahi yang hebat, seperti halnya saat batang kemaluan Anton suaminya menyentuh vaginanya.


Sementara itu Anton juga merasakan darahnya yang memanas. Nafsu birahinya meledak-ledak. Ingin rasanya menjilati selangkangan Dessy istrinya yang saat ini terbuka memamerkan nonoknya di atas ranjang pengantinnya. Ingin rasanya dapat secepatnya terbebas dari para begundal itu untuk kemudian melanjutkan apa yang tadi telah hampir dilakukannya, tongkolnya menembus memiaw istrinya.

Lemparkan Anton ke kamar sebelah.. Teriak Tori

Si Pedro kembali melaksanakan perintah Tory. Dengan mulutnya yang kembali tersumpal cawat Pedro dan perasaannya yang mabuk dan ingin muntah akibat minuman yang dijejalkan tadi, Anton diseret ke kamar sebelah. Kemudian pintunya dikunci.

Anton sangat penasaran, kesal dan marah. Semula dia berharap dapat tetap sekamar dengan istrinya. Setidak-tidaknya matanya masih dapat menikmati tubuh bugil istrinya yang terikat di ranjang, sehingga ledakan birahinya yang kini melanda nafsunya dapat sedikit tersalurkan.

Di lain pihak Dessy yang ditinggalkan suaminya tak dapat menghindarkan pandangannya pada benda panjang dan besar milik Pedro dan Tory. Benda itu dikelilingi urat-urat itu semakin nampak perkasa. Kepala helmnya yang yang tumpul membulat berkilatan kena cahaya lampu kamar.


Dessy sendiri belum pernah menyaksikan secara langsung batang lelaki dewasa seperti yang dilihatnya sekarang ini. Dia hanya ingat bahwa pernah melihat benda sebesar itu dari VCD porno yang disaksikan ramai-ramai bersama teman-temannya pada saat jam istirahat di kantor.

Sewaktu vaginanya siap ditembus oleh Anton dia hanya sempatmerasakan ujung  yang hangat merangsang bibir-bibir vaginanya. Dia ingat betapa nikmatnya saat birahinya menjadi demikian memuncak yang disebabkan ujung kemaluan Anton itu. Dia merasakan keinginannya yang sangat kuat agar Anton secepatnya menembus kemaluannya. Bibir vaginanya sangat kehausan untuk melahap batang  Anton.

Tapi kini Anton tidak lagi berada di kamar ini. Yang nampak kini adalah Pedro dan Tory yang sama-sama telah berbugil ria. Dan benda panjang mereka itu, kenapa mata Dessy dibuatnya sangat terpesona? Benda itu tegak ngaceng dengan kokoh dan tegarnya.

Dessy berpikir akankah mereka juga akan seperti Anton. Menempelkan atau menusukkan tongkol yang luar biasa itu ke bibir vaginanya. Akankah dia akan membiarkan dan menerima kehadiran tongkol yang bukan milik suaminya itu. Akankah dia mampu menerima serangan badai nafsu serigala para brutal itu? Dari celah matanya yang basah karena air mata, Dessy melirik ke arah tongkol para begundal tersebut.

Tiba-tiba perasaan seperti yang terjadi pada saat bersama Anton memasuki kamar usai makan malam tadi melintas. Rasa ingin, ingin, ingin, ingin, keinginan yang kuat, keinginan yang meledak-ledak, ingin Anton melanjutkan tusukan tongkolnya ke lubang kemaluannya, melanjutkan kenikmatan birahi yang mulai memuncak. Mungkinkah itu.. Bagaimana mungkin..


Yang nampak jelas siap melakukan itu justru Tory dan Pedro yang telah telanjang bulat dengan batang keras besar panjang mereka itu. Mereka sangat siap dan sangat mungkin memperkosanya. Ooohh…, alangkah ngerinyaaa…

Dessy berusaha menepis perasaan yang sangat menakutkan itu. Dipalingkan wajahnya, sungguh ngeri membayangkan batang sebesar dan sepanjang milik para begundal  itu menembus memiawnya. Apabila hal itu terjadi pasti akan merobek-robek vaginanya.

Tetapi darah dan jantung ini. Mengapa darah dan jantung Dessy terus berdegup kencang sejak makan malam tadi seakan ada yang terus merangsangnya. Dan kini bahkan semakin kencang serta kuat memacu darahnya, setelah Tory dan Pedro mencekoki cairan kuning bening tadi. Apakah itu obat perangsang seksual yang membuat dirinya tidak dapat melepaskan pandangannya atau memalingkan wajahnya dari kemaluanPedro dan Tory itu...


Ah, sangat mungkin…! Bukankah Pedro dan Tory nampak jelas telah mempersiapkan semua rencana jahatnya ini. Topeng itu, kampak itu, gedoran di pintu itu. Semua merupakan bagian rencana jahatnya. Dengan memberikan obat perangsang birahi seksual, korbannya akan cepat takluk dan mengikuti kemauan bejat seksualnya. Korbannya akan patuh untuk menjadi budak seksualnya.

Dessy akan cepat menyerah dan sangat kehausan untuk secepatnya menikmati kemaluan para pejantan itu. Ahhh…, degup jantung ini…, kenapa jadi sulit sekali, membuang keinginannya untuk tidak kembali melirik benda pusaka pejantan itu.

‘Oohh.., jangannnn… jangannnn…!’

Dessy memejamkan matanya untuk menghapus semua lintasan pikirannya, wajahnya memucat, kemudian memerah, kemudian kembali memucat, kembali memerah. Bayangan akan kedua batang yang  besar itu jadi berbalik sangat menggairahkannya.

Perasaan ngeri, takut, cemas tetapi tidak sepenuhnya ingin benar-benar menghindar, rasa birahi yang terus mengejarnyaa, dirasuki dengan penuh kebimbangan dan keraguan, semuanya serba bercampur aduk.


Dessy dilanda kebingungan yang amat sangat. Khayalan-khayalan liarnya yang terus memburu tidak dapat dilenyapkan dari kepalanya. Detak dan degup jantungnya juga tak dapat dikendalikannya.

‘Akankah…, Ohhh…, ampuni aku Anton…,Antonnnn…, ampuni akuuuu…, aku tidak mampu mengambil keputusan…, tolongggg…, aku membutuhkan kk… kkaamuuu… uuuu.. uuuhhhh…’.
Dan memang, keputusan akhirnya bukanlah di tangan Dessy.

Begitu terlempar ke kamar buangannya, pertama-tama yang dicari Anton adalah lubang. Lubang atau celah di dinding, dimana dia dapat mengintip istrinya yang telanjang. Pengaruh minuman yang dijejalkan Pedro dan Tory tadi membuat libido Anton terangsang dengan hebat, saat ini yang diperlukan Anton adalah dapat mengintip istrinya telanjang, dia ingin melakukan mastubasi.


Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 2

Ternyata dia dapatkan, kamar villa yang seluruhnya dibuat dari kayu dan balok itu memberikan celah di antara dua baloknya. Celah itu cukup longgar. Anton serta merta beringsut ke celah itu. Tetapi ternyata celah itu terlampau tinggi di atas kepala Anton.

Dengan ikatan tali pada tangan dan kakinya Anton kesulitan untuk berdiri maupun sekedar jongkok. Sementara celah itu dapat dia raih setidak-tidaknya dengan berjongkok. Dia mengamati sekeliling kamar itu.


Dari kamar sebelah terdengar suara riuh. Terdengar ‘hah, huh, hah, huh…’, suara istrinya yang mulutnya terbungkam celana dalam dekil milik Tory. Anton jadi panik, dia memastikan sesuatu telah terjadi pada istrinya.

Dia gulingkan tubuhnya ke sebuah kotak kayu di pojok kamar itu. Dia coba menendang kotak itu dengan kaki terikat agar dapat didekatkan ke dinding. Berhasil. Anton kembali berguling. Memerlukan perjuangan cukup panjang untuk dapat memanjat kotak itu dengan kaki dan tangan yang terikat.


Sementara itu suara istrinya sudah terdengar berbeda, dalam waktu singkat suara itu telah berubah menjadi desahan dan rintihan, disamping juga terdengar suara Tory atau Pedro atau kedua-duanya. Mereka terdengar berbicara dalam bahasa daerah mereka yang Anton sama sekali tidak memahami artinya, tetapi Anton memastikan mereka sedang melakukan sesuatu hal yang tidak senonoh pada Dessy istrinya yang kini terikat dan telanjang bulat di depan mereka.

Akhirnya setelah berjuang keras untuk memanjat kotak kayu itu, dalam keadaan terikat tangan dan kakinya mata Anton kini dapat menyaksikan Tory sedang memeluk dan menciumi kedua payudara istrinya. Dan Pedro dari arah lain sedang memeluk paha Dessy serta wajahnya tenggelam dalam selangkangannya.


Nampak kepala Pedro naik turun menjilati arah kemaluan Dessy. Seketika itu juga seolah-olah ada sejuta petir menghantam kesadaran Anton. Dia langsung terjungkal ke lantai. Anton kehilangan kesadarannya. Tetapi hanya sesaat, dalam keadaan terkapar di lantai nampak kelopak mata Anton yang lelah pelan-pelan terbuka. dan kemudian dengan cepat dia bangkit dan kembali berusaha merangkak ke kotak itu untuk mengintip celah di dinding itu.

Bermenit-menit dia lalui untuk mampu kembali pada posisi dimana dia dapat mengintip kamar istrinya yang saat ini sedang digarap oleh Tory dan Pedro. Suara erangan yang telah berganti menjadi suara desahan dan rintihan istrinya terus terdengar, juga pembicaraan antara Tory dan Pedro yang tidak diketahui maknanya oleh Anton terdengar semakin cepat bersahut-sahutan.


Sementara itu telah terjadi hal yang aneh pada diri Anton, mungkin pengaruh dari makanan dan minuman yang dicekokkan oleh para begundal itu ke mulutnya atau setelah menyaksikan istrinya dikerjai secara brutal oleh dua begundal itu sehingga membuatnya terjungkal ke lantai, atau mungkin juga campuran dari keduanya.


Saat dia kembali menaiki kotak itu, dorongan keinginannya sudah berganti. Dia tidak lagi ingin mengintip untuk melihat istrinya yang telanjang atau untuk menyaksikan bagaimana istrinya dengan gigih melawan kedua brutal itu.

Yang diinginkannya sekarang adalah menyaksikan bagaimana kedua brutal itu yang dengan batang-batang besar dan panjangnya dapat memberikan kenikmatan erotik dan sensasional kepada istrinya. Sekarang dia ingin menikmati pemandangan bagaimana istrinya dientot oleh para begundal itu.


Anton kembali ngaceng berat. Lebih sensasional daripada sebelumnya. Dia ingin secepatnya menyalurkan syahwatnya. Dia ingin melakukan masturbasi sambil menonton istrinya dient*t para berandal-berandal di kamar sebelah itu.

Inikah yang disebut shock terapy.. Sebuah peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu dengan seketika mengubah mental, selera, cara pandang ataupun keyakinan seseorang. Yang mampu mengubah Anton, dari ketakutan serta kekhawatiran yang mencekam, menjadi sesuatu yang justru dia harapkan untuk terjadi? Dari yang awalnya berkeinginan untuk menolong menjadi keinginan untuk ikut menikmati.

Dan itulah yang terjadi. Saat matanya kembali di lubang ingintipan tersebut, kini dia menyaksikan bahwa telah terjadi perkembangan. Nampak sumpal pada mulut istrinya sudah dilepas, walaupun pada tangan dan kakinya masih terikat pada ranjang itu.

Nampak istrinya menggeliat-geliat tetapi tidak berteriak menolak. Yang terdengar justru desahan dan rintihan dari mulut Dessy yang terdengar penuh kenikmatan, bahkan mata Dessy nampak memandang Tory dengan tongkolnya yang sangat besar, sedang memompa kemaluannya.

Anton melihat bagaimana pinggul istrinya sedemikian bergairahnya menjemput keluar masuknya kemaluan Tory yang kelewat besar itu. Adakah Dessy juga telah diterkam obat perangsang itu, sehingga membuatnya kini menyerah dalam jarahan seksual para begundal itu.

‘Ah masa bodohlah, aku sendiri punya kebutuhan pula, birahiku ooohhhhh, menyaksikan istriku digarap para begundal itu’, demikian pikir Anton.

Jarak lubang dengan posisi istrinya yang terikat ini tidak lebih dari 1 meter di kamar yang relatif sempit itu. Anton dapat dengan nyata menyaksikan mengkilatnya batang kontol Tory yang keluar masuk menembus memiaw Dessy istrinya.


Tanpa dapat dicegah, air liur Anton menetes saat melihat batang Tory yang luar biasa itu. Telinganya yang menangkap suara desahan dan rintihan istrinya yang tidak lagi terbungkam itu sebagai pertanda kenikmatan yang sedang melanda istrinya. Anton tersenyum. tongkolnya yang ngaceng dipepetkannya ke dinding. Pelan-pelan digosok-gosokkannya. Duhh…, nikmatnyaaaa…

Cerita Sex Pemerkosaan Di Malam Pengantin


Dari lubang ingintipan itu, Anton melihat Tory semakin cepat memompa. Makin cepat, makin cepat, cepat, cepat… Dan, ‘AACCHH…’, terdengar teriakan Tory…

Dan sperma Anton muncrat berbarengan dengan air mani Tory yang tumpah-ruah di kemaluan dan tubuh istrinya Dessy. Itulah kepuasan seksual pertama sejak perkawinannya dengan Dessy istrinya, pada hari-hari yang seharusnya penuh bahagia, pada hari-hari bulan madunya.


Bersambung - Cerita Sex Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 3


Related Posts

Cerita Sex Pemerkosaan Di Malam Pengantin Bagian 2
4/ 5
Oleh